Berita

Anak-Anak Rajin Tadarus Al-Quran di Masjid Sururuddin Dusun Poren

Magelang, Kabartemanggung.com – Masjid Sururuddin di Dusun Poren kembali ramai dengan suara merdu anak-anak yang sedang membaca Al-Quran. Setiap sore setelah shalat Ashar sampai menjelang Maghrib, anak-anak berkumpul untuk kegiatan tadarus bersama. Kegiatan ini menjadi sarana bagi generasi muda untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran sekaligus memakmurkan masjid. Anak-anak dengan penuh semangat berkumpul di masjid untuk mengikuti tadarus bersama yang dipimpin oleh Bu Sri Suyatni, guru ngaji yang telah mengabdi selama bertahun-tahun mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak dusun. Senin, (17/03/2025)

Dalam kegiatan tersebut, anak-anak yang sudah lancar membaca Al-Quran mendapat giliran untuk membacakan beberapa ayat secara bergiliran. Sementara anak lainnya menyimak dengan seksama dan memperhatikan bacaan yang sedang dibawakan oleh teman mereka. Suasana khusyuk terasa ketika lantunan ayat suci Al-Quran menggema di seluruh penjuru masjid. Bu Sri pun dengan sabar membimbing dan mengoreksi bacaan mereka jika ada kesalahan.

Kegiatan tadarus ini sudah menjadi kebiasaan rutin bagi anak-anak di dusun poren. Mereka datang dengan semangat tinggi meski harus meninggalkan waktu bermain. Para orangtua mendukung penuh kegiatan ini karena bermanfaat untuk pendidikan agama anak-anak mereka. Beberapa orangtua bahkan sering mengantar anak-anak mereka dan menunggu sampai kegiatan selesai.

Ibu Sri, mengatakan bahwa kegiatan tadarus ini sangat baik untuk anak-anak. “Alhamdulillah, kegiatan tadarus ini sangat bermanfaat untuk anak-anak desa kami. Mereka jadi lebih percaya diri membaca Al-Quran dan yang belum lancar juga termotivasi untuk segera bisa membaca dengan baik,” demikian katanya. Beliau jug mengatakan “bahwa kegiatan ini tidak hanya belajar membaca Al-Quran, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk saling menghargai dan menyimak ketika orang lain sedang berbicara. Mereka belajar bersabar menunggu giliran dan fokus mendengarkan saat teman lain membaca”, jelas Bu Sri.

Setelah kegiatan tadarus selesai, anak-anak diajak untuk berdoa bersama. Kemeriahan semakin terasa ketika tiba saatnya pembagian jajanan yang telah disiapkan oleh warga sekitar. Warga sekitar secara bergiliran menyumbangkan makanan ringan untuk anak-anak. Dalam sehari terdapat 3 kelompok dengan masing-masing membawa 10 bungkus. Pada setiap bungkus terdiri dari 3-4 jenis jajan. Kebiasaan ini menunjukkan kekompakan dan kepedulian warga terhadap pendidikan Al-Quran untuk anak-anak.
Ibu Iis, salah satu warga yang hari ini mendapat giliran menyediakan jajanan. “Kami para orang tua secara bergantian menyediakan jajanan untuk berbuka puasa anak-anak setelah mereka tadarus. Saya senang sekali bisa ikut membantu kegiatan ini. Rasanya bahagia melihat anak-anak semangat membaca Al-Quran. Ini tugas kita semua untuk mendukung kegiatan baik seperti ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Sistem bergiliran dalam menyediakan makanan berbuka ini menjadi tradisi yang sudah berlangsung sejak lama di dusun tersebut. Setiap keluarga mendapat jadwal untuk membawa jajanan. Hal ini tidak hanya meringankan beban biaya, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga desa.

Kegiatan tadarus tidak hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi anak-anak. Ibu Sri berharap anak-anak di Dusun Poren bisa istiqomah dalam melaksanakan tadarus dan bisa menjadi contoh bagi dusun-dusun lain. Dengan dukungan dari seluruh warga, tradisi baik ini bisa bertahan lama dan membantu menciptakan generasi yang cinta Al-Quran. Beliau menyampaikan “dengan adanya tadarus ini semoga anak-anak belajar tentang disiplin, kesabaran, menghargai orang lain, dan juga kebersamaan,” ujar Bu Sri. (KT44/ Fitria Agustin Indah Yulianti).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button