ArtikelEsai

Bubur Blendrang: Kuliner Khas Gunungpring Muntilan yang Harus Dicoba

Oleh : Fitria Agustin Indah Yulainti

Kabartemanggung.com – Sudah bosan dengan makanan yang itu-itu saja? Ayo coba Bubur Blendrang dari Gunung Pring Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah! Makanan tradisional ini sangat enak dan banyak orang rela datang dari jauh hanya untuk menikmatinya.

Kelezatan dari Bahan Sederhana
Bubur Blendrang bukanlah bubur biasa. Menggunakan tepung gandum sebagai bahan dasar dan kaldu tulang yang kaya rasa, hidangan ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Gunung Pring sejak puluhan tahun silam. Proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat dalam mengolah bahan makanan sederhana menjadi hidangan istimewa.
“Rahasia kelezatan Bubur Blendrang terletak pada proses memasak yang tidak bisa terburu-buru,” ungkap Ibu Isroyah, penjual bubur blendrang. “Kaldu tulang harus dimasak dengan api kecil selama berjam-jam untuk mendapatkan rasa yang benar-benar meresap.”

Proses Pembuatan yang Istimewa
Keunikan Bubur Blendrang terletak pada teknik memasaknya yang tradisional dan bumbu rempah pilihan yang digunakan. Bawang merah dan bawang putih yang disangrai hingga mengeluarkan aroma harum, disertai dengan sentuhan jahe dan kencur yang telah dihaluskan, memberikan perpaduani rasa yang kompleks pada hidangan ini. Tidak ketinggalan, irisan cabai yang menambahkan sensasi pedas yang menyegarkan. Tulang kambing, ayam, atau sapi yang dimasak hingga sum-sumnya lumer membuat bubur ini semakin gurih dan nikmat. Proses memasak bubur yang harus terus diaduk agar tidak menggumpal menunjukkan keseriusan para juru masak dalam mempertahankan kualitas hidangan ini.

Kemewahan Rasa dengan Harga Bersahabat
Bubur Blendrang dulunya adalah makanan khusus untuk acara penting. Sekarang, semua orang bisa menikmatinya setiap hari. Yang mengejutkan, meskipun cara membuatnya rumit dan menggunakan bahan-bahan berkualitas, harga Bubur Blendrang tetap terjangkau untuk semua kalangan. Di warung-warung sekitar Gunung Pring, satu porsi Bubur Blendrang dijual dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000, tergantung pada jenis tulang yang digunakan.

Pengalaman Makan yang Tidak Terlupakan
Cara terbaik menikmati Bubur Blendrang adalah saat masih hangat, ditemani dengan kerupuk atau tempe mendoan yang baru digoreng dengan harga tambahan mulai Rp2000. Kombinasi tekstur lembut bubur dengan renyahnya kerupuk atau tempe mendoan menciptakan harmoni rasa yang sempurna di lidah.
Banyak pengunjung masih ingat jelas saat kali pertama mencoba Bubur Blendrang. Bahkan ada orang dari Yogyakarta yang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk makan bubur ini.
“Sejak pertama kali mencicipi Bubur Blendrang lima tahun lalu, saya selalu mampir ke sini setiap berkunjung ke Muntilan,” ungkap Ardi, pembeli asal Yogyakarta. “Rasanya benar-benar khas dan tidak bisa ditemukan di tempat lain.”

Melestarikan Warisan Kuliner
Meskipun belum sepopuler kuliner Jawa Tengah lainnya seperti gudeg atau soto, Bubur Blendrang perlahan mulai mendapatkan pengakuan dari para pencinta kuliner. Beberapa warung makan di sekitar Gunung Pring kini menjadikan hidangan ini sebagai menu andalan mereka, menarik minat wisatawan yang ingin mencicipi kelezatan autentik dari daerah tersebut.
Jika Anda berkunjung ke kawasan Muntilan, terutama di sekitar Gunung Pring, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Bubur Blendrang. Hidangan ini tidak hanya akan memanjakan lidah Anda tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang menghubungkan Anda dengan kekayaan tradisi dan budaya masyarakat setempat.
Jam operasional warung Bubur Blendrang di kawasan Gunung Pring umumnya dari pukul 06.00 pagi hingga 16.00 sore, dengan puncak keramaian pada jam sarapan dan makan siang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button