Oleh: Dewi Puji Lestari
Bunga melati dikenal umum oleh masyarakat sebagai simbol kesucian dan keindahan. Wanginya yang semerbak membuatnya menjadi salah satu bunga kesukaan banyak orang. Di balik keindahan, bunga melati memiliki makna spiritual yang mendalam serta sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Dilansir dari Indonesia.go.id, bunga dengan nama latin Jasminum Sambac ini merupakan salah satu tanaman yang masuk dalam kelompok perdu dan banyak ditemukan di wilayah dengan suhu hangat. Di Indonesia, bunga melati memiliki sebutan yang berbeda di setiap wilayahnya, misalnya orang Bali menyebut bunga melati dengan sebutan Menuh , sedangkan orang Aceh menyebutnya dengan sebutan Melulu atau Riwat , serta orang Sumbawa yang menyebutnya Mundu .
Secara filosofis, bunga melati menjadi simbol kemurnian dan kesucian. Simbol kesucian biasanya identik dengan warna putih dan sudah menjadi keyakinan di semua golongan. Sebagaimana Indonesia yang dikenal sebagai negara pluralis, negara dengan kebijakannya yang mampu merangkul dan menghormati perbedaan dengan menyatukannya melalui ikatan tali persaudaraan yang kuat. Selain itu, dalam tradisi Indonesia bunga melati tidak hanya melambangkan kesucian saja tetapi juga melambangkan keanggunan, ketulusan, dan kesederhanaan.
Beberapa adat di Indonesia, menjadikan melati sebagai salah satu elemen penting dalam upacara pernikahan. Seperti pada upacara pernikahan adat Jawa yang menggunakan melati sebagai bunga taburan di air perwitosari . Selain itu, bunga melati juga menjadi salah satu dari tiga bunga sritaman yang dirangkai berbentuk jaring untuk membungkus konde serta digantung di kepala mempelai wanita. Pada adat Bali terutama Umat Hindu, bunga melati digunakan sebagai persembahan untuk dewa dan arwah, serta digunakan pada saat upacara pemakaman maupun ziarah makam.
Selain sebagai simbol kesucian dari beberapa adat dan tradisi, bunga melati juga tidak lekang dari berbagai mitos. Misalnya mitos tentang seseorang yang mengambil bunga melati pengantin akan cepat mendapatkan jodoh, dan apabila bunga melati yang dipakai pengantin layu itu adalah pertanda bahwa pengantin sudah tidak gadis. Padahal jika dikaji berdasarkan keilmuan, bunga melati layu karena suhu ruangan yang panas dan terjadinya proses oksidasi oleh udara mengingat bunga melati yang digunakan adalah asli bukan imitasi.
Ada pula yang mengaitkan bunga melati ke hal-hal mistis, seperti aroma bunga melati yang muncul tiba-tiba pada malam hari sebagai pertanda kehadiran makhluk halus maupun roh leluhur. Pada dasarnya aroma melati memiliki efek memiliki efek menenangkan tetapi karena pengaruh budaya populer seperti film horor membuat sebagian orang terpengaruh dan memicu rasa takut pada aroma tersebut karena asosiasinya terhadap cerita mistis dan dunia gaib. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya membentuk cara kita memandang sesuatu yang sebetulnya alami