Oleh : Ratna Sari
Empis-empis tempe merupakan salah satu kuliner khas dari Temanggung, Jawa Tengah, yang menyimpan kekayaan rasa dalam kesederhanaannya. Makanan ini terbuat dari bahan utama tempe yang diolah dengan bumbu-bumbu rempah sederhana, namun mampu menghasilkan cita rasa gurih dan pedas yang menggugah selera. Sajian ini bukan sekadar lauk pauk, tetapi juga cermin dari kearifan lokal masyarakat pedesaan yang pandai memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar mereka.
Proses pembuatan empis-empis tempe cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Tempe yang sudah dipotong kecil-kecil ditumis bersama bawang merah, bawang putih, cabai, dan daun salam. Beberapa versi empis-empis juga menambahkan serai dan lengkuas agar aroma lebih sedap. Bumbu-bumbu ini dimasak hingga meresap ke dalam tempe, menciptakan perpaduan rasa yang khas: pedas, gurih, dan sedikit manis. Keunikan dari masakan ini terletak pada tekstur tempe yang tetap padat namun lembut, dengan bumbu yang meresap hingga ke dalam.
Di masyarakat Temanggung, empis-empis tempe biasa disajikan sebagai lauk sehari-hari yang menemani nasi hangat. Makanan ini cocok untuk segala usia dan sering dijumpai di meja makan keluarga maupun warung makan tradisional. Selain rasanya yang nikmat, empis-empis juga dikenal awet dan praktis, sehingga cocok dibawa sebagai bekal perjalanan atau lauk saat bepergian ke ladang.
Empis-empis tempe juga mencerminkan gaya hidup masyarakat Temanggung yang hemat, bersahaja, dan kreatif. Dari satu papan tempe yang murah, mereka bisa menciptakan hidangan yang menggugah selera. Masakan ini menunjukkan bahwa kuliner tidak selalu harus mewah atau mahal untuk bisa dinikmati dan dikenang.
Kini, meski banyak makanan modern bermunculan, empis-empis tempe tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Temanggung. Keberadaannya menjadi simbol kekayaan kuliner lokal yang perlu terus dijaga dan dilestarikan. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Temanggung, mencicipi empis-empis tempe adalah cara sederhana namun bermakna untuk memahami rasa, budaya, dan kehidupan masyarakat setempat.