AdvertorialBeritaTemanggungan
Trending

Kader PMII Harus Bergerak Ganda

Acara Pembukaan PKD PMII Temanggung

Temanggung – Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diharapkan mampu melakukan pergerakan ganda. Hal itu diungkapkan PJs Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan INISNU Temanggung Hamidulloh Ibda dalam pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Komisariat Trisula INISNU Temanggung pada Jumat (6/8/2021).

“Eranya hari ini adalah era pergerakan. Mendikbud kita menggagas Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Salah satu programnya ada dosen penggerak, mahasiswa penggerak. Di jenjang sekolah ada guru penggerak, kepala sekolah penggerak, pengawas penggerak. Di NU juga ada Pendidikan Kader Penggerak NU atau PKP NU. Maka PMII yang menggunakan kata pergerakan harus benar-benar menjadi pusat pergerakan,” beber Mabinkom PMII Komisariat Trisula INISNU Temanggung tersebut.

Kegiatan itu bertempat di SMK NU Temanggung dengan mengusung tema “Transformasi Kader Mujahid Untuk Mengemban Amanah Peradaban Islam Indonesia”. Hadir Ketua PC PMII Temanggung, Ketua Komisariat PMII Trisula INISNU Temanggung, perwakilan Kepala SMK NU Temanggung Ismundori dan peserta PKD.

Dijelaskannya, bahwa PMII perlu melakukan pergerakan ganda sesuai teori double movement gagasan Fazlurrahman. “Pergerakan ganda ini maksud saya adalah pergerakan di dalam kampus dan di luar kampus,” tegas dia.

Ia menegaskan, pergerakan di kampus harus mengarah pada kemampuan komparatif dan kompetitif. “Jangan sampai ada aktivis PMII justru tidak menjadi intelektual, IPK nya buruk, lulusanya molor. Karena sekarang kurikulum MBKM justru mengarahkan agar mahasiswa lulus cepat karena harus link and math dengan DUDI alias dunia usaha dan dunia industri. Bahkan ditambah DUDIKA yaitu dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja,” tegas penulis buku Konsep dan Implementasi Computational Thinking dalam Pendidikan, Media, Dunia Usaha dan Dunia Industri tersebut.

Link and match tersebut, menurut dia harus ditangkap mahasiswa bahwa PMII bukan tempat untuk bekerja, maka harus bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut.

Sedangkan pergerakan di luar kampus menurut dia, kader PMII perlu menjadi agent of social change yang riil dan berbasis pengabdian kepada masyarakat. “Keduanya harus imbang. Jangan sampai hanya melulus akademis tapi tidak pernah demo. Jangan sampai dema demo tapi kuliahnya kacau,” tegas Kabid Media, Hukum dan Humas FKPT Jawa Tengah tersebut.

Usai sambutan, pihaknya secara resmi membuka PKD yang diikuti peserta lebih dari 50 orang tersebut dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. (*)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button