Temanggungan

Kandang Jaran Guspry: Galeri Kecil Jaran Kepang Temanggung

Kabartemanggung.com – Destinasi wisata khas daerah Temanggung sering dikaitkan dengan kopi, tembakau, gunung, dan keseniannya. Salah satu tempat yang mewadahi produk budaya kesenian bisa dilihat melalui Kandang Jaran Guspry. Nama Kandang Jaran Guspry sering disalah artikan. Hal ini dialami teman saya dan beberapa orang yang baru pertama kali berkunjung. Beberapa dari mereka mengartikan ke dalam Bahasa Indonesia secara mentah-mentah dari ‘Kandang Jaran Guspry’ menjadi ‘Kandang Kuda Guspry’ yang berarti tempat memelihara kuda. Sontak pernyataan itu mengundang gelak tawa bagi yang sudah mengetahui apa sebenarnya tempat tersebut. Jadi, mari kita berkenalan dengan Kandang Jaran Guspry.

Kandang Jaran Guspry dikelola oleh Supriwanto atau akrab dipanggil Guspry. Kandang Jaran Guspry merupakan tempat produksi sekaligus penyimpanan jaran kepang khas Temanggung yang lokasinya berada di Desa Gejagan, Kec. Ngadirejo, Kab. Temanggung. Jaran kepang menjadi kesenian yang masih begitu lestari di Temanggung. Dibuktikan masih ada banyak pementasan kesenian tersebut di wilayah Temanggung. Dikutip dari website Bappeda Temanggung, Jaran Kepang Temanggung bahkan sudah ditetapkan sebagai kesenian yang merupakan warisan budaya tak benda oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2019. Sarana kesenian tersebut menggunakan kuda-kudaan dari anyaman bambu (baca: kepang) yang kemudian disebut jaran kepang.

Banyaknya jaran kepang yang dipajang di Kandang Jaran Guspry menjadikan tempat ini semacam miniatur galeri seni. Tempat ini memamerkan koleksi jaran kepang khas Temanggung dari masa ke masa dengan motif beragam. Pengunjung juga dapat menemukan jaran kepang jenis berbeda dengan karakteristik dan keindahan tersendiri. Keberagaman ini menjadikan Kandang Jaran Guspry tidak hanya sebagai tempat penyimpanan, tetapi juga sebagai wadah pelestarian dan edukasi budaya tradisional.

Selain menikmati koleksi jaran kepang, pengunjung berkesempatan melihat secara langsung proses produksi jaran kepang yang digarap oleh para pekerjanya. Guspry memberi keterangan jaran kepang produksinya itu, “Jaran kepang khas Temanggung memilki ciri khas tersendiri, satu kakinya diangkat ke atas dan ukurannya lebih kecil dibanding jaran kepang daerah lain,” tutur Guspry. Pengunjung dapat melihat ciri khas tersebut pada jaran kepang yang digantung memenuhi ruangan.

Kandang Jaran Guspry semakin istimewa karena suasananya. Terletak di Kecamatan Ngadirejo, kecamatan yang sebagian wilayahnya berada di lereng Gunung Sindoro, Kandang Jaran Guspry berada di tengah masyarakat gunung atau akrab disebut nggunung. Masyarakat nggunung terkenal akan keramahannya. Ciri khas keramahan ini terasa ketika bertemu Guspry dan para pekerjanya. Pengunjung akan disambut dengan sapaan khas masyarakat Temanggung, “monggo..  monggo pinarak” diiringi sikap yang mengundang keakraban. Tidak berhenti di situ, tamu juga disuguhi teh panas, sebuah tradisi sederhana yang mencerminkan kehangatan dan rasa hormat khas masyarakat desa.  Suasana ini memberi kesan bahwa Kandang Jaran Guspry bukan sekadar ruang tetapi sebuah cerminan budaya lokal yang masih hidup.

Tidak hanya wisata ikonis seperti Posong saja yang bisa dikunjungi di Temanggung. Kandang Jaran Guspry bisa menjadi alternatif destinasi yang menggabungkan seni dan keramahan masyarakat lereng Gunung Sindoro. Tempat ini tidak hanya sebuah galeri mini tetapi juga menawarkan pengalaman edukatif.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button