LP Ma’arif NU Jateng Jadi Teladan di Indonesia
Semarang, Kabartemanggung.com – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) PWNU Jawa Tengah menjadi teladan bagi LP. Ma’arif NU se Indonesia. Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah R. Andi Irawan sebagaimana yang diungkapkan Ketua LP. Ma’arif NU PBNU Prof Dr Ali Ramdhani yang mengatakan “Saya memberikan apresiasi penghargaan pada LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah yang luar biasa. Layak menjadi teladan bagi Ma’arif di Indonesia” yang disampaikan pada 10 Februari 2023 saat pembukaan Porsema XII di Kabupaten Semarang.
Hal itu diungkapkan Andi dalam penutupan Rapat Tim Pedoman Branding Madrasah/Sekolah, Persiapan Bimtek Pengawas Penggerak, dan Persiapan Upgrade SimNU versi 2 pada Sabtu (25/2/2023) yang bertempat di Wisma Krisna Komplek Balai Bahasa Jawa Tengah.
Di hadapan Tim Perumus Konsep Madrasah Unggulan, Andi mengatakan bahwa apa yang kita kerjakan hari ini dan sebelumnya, ini adalah ikhtiar bahwa NU dan Ma’arif hendak membangun paradigma, visi dan arah sesuai yang dikembangkan NU. “Ini adalah paradigma versi Ma’arif NU, bukan melawan pemerintah, tapi bersifat melengkapi yang ada,” tegasnya.
Harapannya kita nanti, LP. Ma’arif NU punya arah sendiri, paradigma sendiri, dan usaha membangun sistem penjaminan mutu internal versi Ma’arif NU. “Perlu kami sampaikan, LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah menjadi sorotan nasional dalam bidang digitalisasi, mutu Ke-NU-an, inklusi, dan lainnya,” kata Andi.
LP Ma’arif NU PBNU, kata Andi, telah mangapresiasi LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah. “Di tingkat nasional telah mengakui adanya Simnu yang menjadi satu-satunya di Indonesia, karena di tempat lain, pendataan masih pakai Microsoft Excel biasa. Kemudian sistem penjamin mutu kurikulum Ke-NU-an, karena di tingkat pusat juga belum punya yang mapan. Program Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) yang sangat masif. Selanjutnya juga pendidikan inklusi yang dulu bermitra dengan Unicef, kini juga berkembang dan menginisiasi lahirnya Forum Pendidik Madrasah Inklusi (FPMI) Pusat yang telah diberi SK oleh Kemenag RI dan melahirkan 11 FPMI tingkat provinsi se Indonesia,” katanya.
Saat Persema Jateng pada 9-12 Februari 2023 kemarin, kita mengundang Ketua LP. Ma’arif NU se Indonesia yang terinspirasi dari program-program LP. Ma’arif NU Jawa Tengah. “Kita fokus pada program-program mutu bukan sekadar seremonial,” kata dia.
Pihaknya menegaskan bahwa penjaminan mutu harus diimbangi dengan perbaikan layanan. Oleh karena itu, kegiatan itu diperkuat dengan rencana tindak lanjut yang ditarget selesai pada pertengahan Maret 2023 menjelang Ramadan. (KT33/Ibda)