Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Edukasi Bahaya Bank Plecit dan Urgensi Literasi Keuangan di Ketitang
Kabartemanggung.com, Temanggung (24/07/2024) – Rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi salah satu akar penyebab terjadinya kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, sekitar 9,78% dari penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan, dengan sebagian besar berada di daerah pedesaan. Dalam konteks ini, praktik pinjaman informal seperti bank plecit menjadi salah satu penyebab utama yang memperburuk kondisi ekonomi warga.
Melihat urgensi tersebut, Ima Reviana selaku mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Universitas Diponegoro melakukan program monodisiplin tentang edukasi pentingnya “Literasi Keuangan dan Bahaya Adanya Bank Plecit”. Kegiatan ini dirancang untuk membantu warga terutama yang berada dalam kelompok rentan, agar lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menghindari jebakan utang yang pada akhirnya memperparah kondisi kemiskinan.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan ibu-ibu serta remaja di desa Ketitang dan memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang literasi keuangan serta bahaya bank plecit. Bank plecit atau bank harian merupakan praktik pinjaman uang yang masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama di kalangan ibu-ibu rumah tangga karena prosesnya yang cukup mudah dan tidak memerlukan jaminan. Bank plecit memiliki dampak negative yang cukup serius, terutama ketika suku bunga tinggi dan mekanisme pembayaran yang tidak transparan seringkali membuat para peminjamnya terjebak dalam lilitan hutang yang semakin besar.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di Balai Desa Ketitang, mahasiswa KKN memberikan pemahaman kepada ibu-ibu dan remaja yang hadir mengenai resiko yang berkaitan dengan pinjaman dari bank plecit. Dan menjelaskan meskipun bank plecit memberikan kemudahan dalam pinjaman, tetapi resiko yang ditimbulkan jauh lebih besar seperti dapat kehilangan asset berharga jika tidak mampu membayar hutang tepat waktu.
Selain memberikan edukasi mengenai bahaya dari bank plecit, dalam kegiatan ini juga menekankan pentingnya literasi keuangan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rumah tangga. Literasi keuangan merupakan kemampuan memahami dan menggunakan keterampilan mengelola keuangan dengan bijak, sangat penting untuk mencegah masyarakat dari jebakan hutang dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam hal ini juga memberikan tips sederhana tentang cara mengelola keuangan, merencanakan anggaran, dan pentingnya menabung untuk kebutuhan mendesak.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Ketitang tentang pentingnya literasi keuangan dan bahaya dari adanya bank plecit atau praktik pinjaman yang tidak berizin dari OJK. Diharapkan dengan adanya edukasi ini masyarakat Desa Ketitang dapat lebih bijak lagi dalam mengambil keputusan keuangan dan terhindar dari resiko yang dapat merugikan diri sendiri. (Penulis : Ima Reviana -Program Studi/Fakultas : Ekonomi/ Fakultas Ekonomika dan Bisnis).