Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Berikan Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Organik
Kabartemanggung.com – Temanggung (21/07/2024) – Banyaknya limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga memberikan pengaruh buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Limbah organik rumah tangga memberikan sumbangan terhadap pemanasan global akibat gas emulsi yang dikeluarkan. Limbah sampah organik juga memberikan dampak negatif yaitu menyebabkan polusi udara dari baunya. Desa Ketitang memiliki tujuan untuk menjadi desa yang paling bersih. Beberapa program dijalankan untuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan di Desa Ketitang. Beberapa contoh kegiatannya adalah gerakan satu menit menyapu (gestapu) yang dilaksanakan setiap hari, gerakan kerja bakti yang dilaksanakan setiap minggu, bank sampah, serta program menanam tanaman di setiap rumah baik tanaman obat keluarga, tanaman pangan, maupun tanaman hias.
Mendukung program tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP melakukan sosialisasi mengenai cara pengolahan dan pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi media tanam dengan media leaflet. Mahasiswa bernama Kusuma Ratna Pratiwi dari program studi Agribisnis mengenalkan kepada masyarakat mengenai cairan biowash promic dan manfaatnya untuk mengolah limbah organik sehingga dapat digunakan sebagai media tanam. Mahasiswa Tim II KKN UNDIP ini memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dawis di Desa Ketitang khususnya Dusun Kretek mengenai cara pembuatan biowash promic dan bagaimana penggunaan biowash promic tersebut untuk mengolah limbah organik dari rumah tangga.
Mahasiswa Tim II KKN UNDIP memilih untuk mengenalkan biowash promic dibandingkan dengan pembuatan pupuk organik karena prosesnya yang lebih cepat. Promic memiliki kandungan bakteri asam laktat (BAL) yang merupakan probiotik untuk penguraian. Bakteri ini juga dapat meningkatkan kandungan N, P, K yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengaplikasiannya cukup menyampuran biowash promic dengan air menggunakan perbandingan 1:30 berarti 100 ml biowash promic dapat diencerkan dengan 3 liter air. Limbah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, nasi cukup disiram dengan larutan tersebut dan dicampurkan ke tanah atau media tanam. Hasilnya dapat langsung digunakan untuk menanam. Tim II KKN UNDIP mengharapkan bahwa hasil dari pelatihan dan penyuluhan ini dapat bermanfaat dan dilanjutkan sebagai salah satu alternatif pengolahan sampah yang ada di Desa Ketitang.
Penulis : Kusuma Ratna Pratiwi
Program studi/Fakultas : Agribisnis/Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. rer. nat Anto Budiharjo, S.Si., M.Biotech