ArtikelEsai

Menelusuri Karir Bambang Sugeng di Kemiliteran Republik Indonesia

Bambang Sugeng merupakan koloniel yang lahir di Tegal Rejo, Kaupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia lahir tanggal 31 Oktober 1913.

Pada masa kepemimpinan presiden Sukarno, Bangbang Sugeng dikenal sebagai tokoh militer dan diploma. Bambang Sugeng merupakan putra pertama dari bapak Slamet dan ibu Zahro. Pada masa itu Bambang menyelesaikan pendidikan dari semua bidang dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Namun, pada saaat itu Bambang Sugeng tidak selesai dalam perkuliahnya dan gagal menjadi ahli hukum karena tempat dia kuliah ditutup oleh Jepang.

Pada tahun 1943 Bambang Sugeng mengikuti Pendidikan keperwiraan di PETA ( Pembela Tanah Air) di bogor. Karir kemiliteran Bambang Sugeng mulai dirintis dari bahwah sampai bisa menjadi pimpinan untuk Tentara Angkatan Darat.

Bambang Sugeng diangkat sebagai Komandan Kompi (Cudanco) kabupaten Magelang setelah ia lulus dari PETA. Tahun 1944 Bambang Sugeng diangkat sebagai Komandan Batalion (Daidanco) yang mana jabatan tersebut merupakan jabatan paling tinggi di PETA. Ia diangkat di Gombong, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.

Setelah Indonesia dinyatakan merdeka Bambang Sugeng bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BPK). Selain bergabung ia juga merupakan salah satu dari pendiri dari BPK di Kawasan Temanggung. BPK berperan untuk memelihara dan menjaga keselamatan rakyat dan jawatan-jawatan negara dengan senang hati untuk bertanggung jawab secara langsung kepada Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada tahun 1945 Bambang Sugeng ditunjuk menjadi pemimpin TKR Temanggung (Tentara Keamanan Rakyat). TKR yang dipimpin oleh Bambang Sigeng masuk ke dalam Devisi V Jawa Tengah.

Bambang kerap aktif dalam oprasi militer. Bambang Sugeng memimpin pasukan Agresi Militer Belanda 1 tahun 1947, Agresi Militer Belanda II tahun 1948, dan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta. Keaktifan Bambang Sugeng dalam mengikuti oprasi menjadi penyebab ia dipilih untuk menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang I yang dikomado langsung oleh Panglima Besar Jendral Sudirman. Tahun 1950 Bambang Sugeng diangkat menjadi Panglima Devisi I Jawa Timur. Tahun 1952 ia diangkat oleh presiden Sukarno untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Berikut dapat dirincikan posisi yang pernah di tempati oleh Bambang Sugeng: Komandan Resimen TKR Divisi V tahun 1945-1946, Kepala Staf Divisi II/Sunan Gunung Djati tahun 1946-1948, Panglima Divisi III/Diponegoro merangkap Gubernur Militer Istimewa III Djawa Tengah tahun 1948-1949, Wakil Kepala Staf Angkatan Perang I tahun 1949, Kepala Staf “G” Markas Besar Angkatan Darat tahun 1949-1950, Panglima Divisi I Brawijaya tahun 1950-1952, dan Kepala Staf Angkatan Darat tahun 1952 – 1955 (Edi Hartoto, 2010).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button