Temanggungan

Mengenal Masjid Agung Darussalam Temanggung: Sebuah Landmark Keagamaan yang Bersejarah

Kabartemanggung.com – Masjid Agung Darussalam merupakan salah satu masjid yang bersejaran di Kota Temanggung. Masjid ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi yang berkaitan dengan situasi zaman dulu di Temanggung. Letak Masjid Darussalam yaitu berada di alun-alun kota tembakau, Temanggung.

Masjid Agung Darussalam memiliki fungsi untuk tempat ibadah bagi umat islam, sebagai tempat Pendidikan Al-Quran. Dan narapidana pada hati khusus melakukan kegiatan keagaamaan di sana. Selain itu, pada zaman dahulu masjid ini digunakan sebagai tempat untuk berkumpulnya para pejuang kemerdekaan untuk melakukan mengkordinasi.

Bupati Temangggung yang pertama, Raden Temanggung Joyonegoro merupakan pendiri dari masjid Agung Darussalam. Masjid Agung Darussalam dibangun pada tahun 1835.

Pembangun Masjid Agung Temanggung dilatar belakangi oleh pemindahan kabupaten yang awalnya berada di Parakan berpindah ke Temanggung. Pemindahan ini atas manndat dari Bupati Ario Djojonegoro. Hal ini, karena pada saat itu terjadi peperangan antara sentot Alibasya di Parakan yang Temenggung Soemodilogo merenggut nyawa atas peperangan tersebut.

Tepat di depan Masjid Agung pada tahun 1940-an ada pemuda asal Temanggung yang ditembak. Penembakan tersebut tidak diketahui secara pasti pemuda yang meninggal. Tokoh utama dalam penembakan pemuda Temanggung pada saat itu yaitu konolian Belanda. Tujuan dari mereka yaitu untuk mempertahankan wilayah jajahannya. Belanda menyerbu pemuda dengan menggunakan senapan mesin dan tembakannya membabi buta.

Umur Masjid Agung pada tahun 2024 adalah kurang lebih sekitar 188 tahun. Namun, masjid ini masih berdiri kokoh dengan gaya arsitektur yang moderen, sehingga terkesan mewah, megah dan Indah.

Dari awal pembangun masjid ini sudah beberapa kali mengalami renovasi. Namun, renovasi ini tidak merubah sedikitpun dari bentuk bangunannya dari awal hingga sekarang. Tujuan utama tidak ada perubahan dari segi bentuknya yaitu agar mempertahankan bentuk aslinya.

Bentuk bangunan dari Masjid Agung Darussalam menggabungkan antara gaya tradisonal Jawa dan elemen-elemen islam. Bentuk masjid dibuat dengan kesan yang elegan dengan atap yang berbentuk limas. Terdapat juga Menara masjid, yang berfungsi untuk tempat mengumandangkan adzan. Selain itu, Menara juga digunakan sebagai simbol keagungan dan ketenangan.

Masjid Agung Darussalam Temanggung berperan sangat penting dalam kehidupan keagamaan dan sosial masyarakat Temanggung. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi pusat kegiatan keagamaan lainnya, seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan sosial masyarakat. Setiap tahunnya, Masjid Agung Darussalam menjadi pusat perayaan hari raya Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, yang diikuti dengan berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan. (KT44/Masrurotul Fuadah).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button