ArtikelEsai

Merawat Desa Wisata Tegowanuh Secara Utuh

Oleh: Mei Cahaya

Desa Wisata Tegowanuh menjadi salah satu destinasi unggulan yang memadukan keindahan alam dan kekayaan budaya. Desa wisata yang terletak di Kabupaten Temanggung ini mulai mencuat kepopulerannya karena memiliki daya tarik wisata utamanya berupa Rowo Gembongan. Rowo Gembongan sendiri merupakan rawa semi alam yang menyuguhkan keindahan saat momen matahari tenggelam. Namun, lebih dari itu, pesona Tegowanuh tidak hanya berupa itu saja. Desa wisata ini menyimpan sejumlah situs budaya dan tradisi menarik untuk diulas karena masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.

Menyelami Tradisi dalam Rowo Gembongan

Rowo Gembongan menjadi destinasi wisata unggulan dari bagian Desa Wisata Tegowanuh mulai diresmikan pada tanggal 26 Februari 2022. Cikal bakal penamaan Rawa sendiri diambil dari struktur bentuk tanah persawahan yang membentuk cekungan kubangan berisi air atau dalam bahasa Jawa disebut “nggembong”. “Nggembong-nggembong” area persawahan ini akhirnya disatukan dan disulap menjadi sebuah rawa dengan nama Rowo Gembongan. Rawa ini menawarkan pemandangan alam karena lokasinya berada di area persawahan hijau yang menyejukkan mata. Namun, di balik keindahannya, rawa ini juga masih menjaga tradisi lokal berupa Kirab Jodang yang dilakukan pada peringatan satu Suro. Kegiatan Kirab Jodang ini biasanya dilaksanakan dalam bentuk arak-arakan mengelilingi Rowo Gembongan yang melibatkan masyarakat satu desa Tegowanuh. Selanjutnya, setelah prosesi Kirab Jodang akan dimeriahkan dengan penampilan tari-tarian tradisional, seperti Kuda Lumping, Topeng Ireng, dan lainnya.

Masjid Wali dan Tempat Peristirahatan Kiai yang dihormati

Keberadaan Masjid Wali di Tegowanuh menjadi bukti sejarah panjang penyebaran Islam di daerah ini. Pada wilayah Masjid Wali, tepatnya pada belakang masjid, terdapat makam-makam kuno yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan tokoh-tokoh penting yang dihormati. Kedua tempat ini masih tetap dijaga hingga sekarang dan sering dikunjungi sebagai destinasi religi untuk berziarah.

Mengintip Cerita dalam Sumur Blandung

Masih berada di kawasan Desa Wisata Tegowanuh, terdapat sumur kuno yakni Sumur Blandung. Sumur ini dikenal sebagai sumber air utama yang digunakan masyarakat sejak zaman dahulu. Keberadaannya yang dekat dengan masjid sering dimanfaatkan orang-orang untuk menyucikan diri sebelum beribadah. Sumur ini masih dijaga kesakralannya oleh masyarakat setempat. Masyarakat setempat percaya bahwa air sumur ini tidak akan mendidih walaupun telah direbus. Selain itu, karena kesakralannya, air dalam sumur dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Lekuk Budaya dibalik Kerajinan Gerabah

Kerajinan gerabah menjadi salah satu warisan budaya Tegowanuh yang tetap bertahan di tengah modernisasi. Sejak zaman dahulu, Tegowanuh dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan gerabah. Hal ini masih berkaitan dengan Rowo Gembongan, karena bahan baku tanah untuk membuat kerajinan gerabah diambil dari tanah di area rawa tersebut. Kendati kini tanah di lokasi rawa tidak memungkinkan untuk dijadikan kerajinan gerabah. Namun, masyarakat masih tetap mempertahankan eksistensi kerajinan gerabah yang dibuktikan dengan masih ditemuinya tempat-tempat produksi gerabah, bahkan mampu mengikuti pemasaran digital. Masyarakat percaya, gerabah merupakan produk warisan budaya yang perlu dirawat keberadaannya.

Mencicipi Warisan Budaya Lewat Sesuap Jajanan Pasar

Sedikit bergeser dari produk budaya sebelumnya, tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner yang dijajakan di kawasan Tegowanuh. Ada berbagai jajanan yang dapat ditemui di pasar tradisional Tegowanuh, yaitu Pasar Wage. Mulai dari tiwul, cethil, dan aneka bubur jenang mudah didapatkan. Dengan kombinasi cita rasa sederhana dari jajanan pasar yang harmoni dengan suasana pasar tradisional membuat warisan budaya tetap hidup di tengah zaman modern.

Desa Wisata Tegowanuh menjadi contoh nyata yang memadukan kekayaan budaya, sejarah, dan alam dapat menjadi daya tarik wisata yang saling melengkapi. Namun, untuk menjaga warisan ini tetap lestari, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan. Masyarakat lokal, pemerintah, dan wisatawan harus bekerja sama dalam menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan budaya desa ini ke dunia luar. Dengan merawat Desa Wisata Tegowanuh secara utuh, kita tidak hanya menjaga keindahan dan kekayaan desa ini, tetapi juga mewariskan nilai-nilai penting bagi generasi mendatang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button