Temanggungan

Mie Gacoan Temanggung Resmi Buka: Antrean Mengular, Lidah Bergetar!

Kabartemanggung.com – Masyarakat Temanggung kini bisa menikmati sensasi pedas khas Mie Gacoan tanpa perlu bepergian jauh. Gerai terbaru ini resmi beroperasi pada Rabu, 12 Maret 2025 pukul 10:00-23:00 WIB, langsung menarik perhatian warga sekitar. Sejak pagi, antrean panjang terlihat di depan restoran, menandakan antusiasme yang tinggi terhadap merek mie pedas ini. Bahkan area parkiran sepeda motor mengukar hingga ke jalan desa Banyuurip. Dengan dibukanya cabang di Temanggung, Mie Gacoan semakin memperluas jangkauan bisnisnya di Jawa Tengah, setelah sebelumnya hadir di beberapa kota seperti Purbalingga, Banjarnegara, dan Rembang.

Terletak di Jl. Sri Suwarno No. 31, Banyuurip Barat, Kec, Temanggung, Kab. Temanggung, dengan lokasi Mie Gacoan Temanggung sangat strategis dan mudah diakses. Desain restoran ini mengusung konsep modern dengan pilihan area makan indoor, semi-outdoor, dan outdoor untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Kapasitas tempat duduk yang cukup luas juga menjadi keunggulan, mengingat tingginya jumlah pengunjung setiap harinya. Pengelola memastikan bahwa suasana restoran tetap santai dan harga tetap terjangkau bagi semua kalangan, sesuai dengan identitas brand Mie Gacoan.

“Pembangunan outlet ini memakan waktu sekitar 60 hari, dengan target selesai antara tanggal 28 Februari 2024 hingga 1 Maret 2025” kata Manajemen Mie Gacoan. Meskipun sempat menghadapi kendala akibat curah hujan tinggi, proyek ini tetap dapat diselesaikan tepat waktu. Setelah proses serah terima bangunan pada 4 Maret, manajemen segera melakukan berbagai persiapan akhir, termasuk pengecekan fasilitas dapur, perekrutan staf, serta pelatihan karyawan untuk memastikan kualitas pelayanan tetap optimal.

Pada hari pertama beroperasi, menu andalan seperti Mie Gacoan level 0-8, Mie hompimpa dengan level 0-8, dan Mie suit langsung menjadi favorit pelanggan yang harganya mulai dari 10 ribu rupiah. Tidak hanya itu, makanan pendamping seperti udang keju, siomay, lumpia udang, udang rambutan dan pangsit goreng juga laris terjual dengan harga 9 ribu rupiah. Ada juga menu minuman yang bervariasi, seperti es gobak sodor, es teklek, es sluku batok, es petak umpet, lemon tea, milo, orange, es tea, teh Tarik, vanilla latte, thai tea, thai green tea, dan es coklatyang mulai harganya 6 ribu rupiah.
Salah satu pengunjung bernama Deby mengaku senang karena kini bisa menikmati Mie Gacoan tanpa harus pergi ke luar kota. “Dulu kalau mau makan ini harus ke Magelang atau Semarang. Sekarang lebih dekat, jadi lebih praktis!” ujarnya dengan penuh semangat. Deby juga mengatakan bahwa menu yang paling disukai di Mie Gacoan Temanggung adalah Mie Gacoan Level 1, lumpia udang, dan thai tea.

Selain menjadi destinasi kuliner baru, kehadiran Mie Gacoan di Temanggung juga memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat. Dengan beroperasinya gerai ini, puluhan lapangan kerja baru terbuka bagi masyarakat sekitar, mulai dari posisi kasir, koki, petugas kebersihan hingga tukang parkir.
Manajemen Mie Gacoan menegaskan bahwa seluruh perizinan usaha telah dipenuhi sebelum restoran ini mulai beroperasi. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kendala hukum seperti yang sempat terjadi di beberapa cabang lain. Selain itu, mereka juga memastikan bahwa standar kebersihan dan kualitas makanan tetap dijaga agar sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dengan ekspansi yang terus berjalan, Mie Gacoan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu merek mie pedas terbesar di Indonesia. Hadirnya cabang di Temanggung membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap makanan pedas tetap tinggi. Kini, warga Temanggung dan sekitarnya tidak perlu bepergian jauh untuk menikmati mie pedas favorit mereka.

Melihat kesuksesan pembukaan gerai di Temanggung, Mie Gacoan berencana untuk terus memperluas cakupan bisnisnya ke kota-kota lain. Dalam waktu dekat, mereka mungkin akan membuka cabang baru di daerah yang belum terjangkau. Dengan strategi ekspansi yang agresif dan inovasi menu yang terus berkembang, Mie Gacoan optimistis bisa mempertahankan popularitasnya di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin kompetitif. (KT44/Ghaida Mutmainnah).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button