Ojek Pangkalan Kranggan Kian Sepi, Kalah Dengan Gojek dan Kendaraan Pribadi

Kranggan, Kabartemanggung.com — Ojek pangkalan di wilayah Pasar Kranggan, Kabupaten Temanggung, kian hari kian kehilangan penumpang. Sepinya pengunjung disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan pribadi di kalangan warga serta persaingan ketat dengan layanan transportasi online seperti Gojek. Hal ini diakui langsung oleh Pak Sugeng, salah satu pengemudi ojek pangkalan yang telah lama beroperasi di kawasan tersebut.
Pak Sugeng, 52 tahun, telah menjadi tukang ojek sejak awal tahun 2000-an. Ia menyaksikan sendiri bagaimana dulu pangkalan ojek selalu ramai penumpang, terutama pada pagi dan sore hari. Namun, kini ia dan beberapa rekannya sering hanya duduk menunggu tanpa kepastian, bahkan hingga berjam-jam.
“Dulu sehari bisa dapat lima sampai tujuh penumpang, sekarang kadang cuma satu, itu pun kalau beruntung,” keluhnya saat ditemui Kabartemanggung.com di pangkalan ojek dekat Pasar Kranggan, Selasa (30/4/2025).
Menurutnya, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu faktor utama. Banyak warga yang kini memiliki motor atau mobil sendiri, sehingga tidak lagi mengandalkan jasa ojek pangkalan untuk mobilitas harian. Selain itu, kemunculan ojek online seperti Gojek menambah tantangan tersendiri.
“Orang sekarang maunya praktis, tinggal buka aplikasi, ojek langsung datang ke rumah. Kalau kami kan harus nunggu di pangkalan, belum tentu ada yang datang,” tambah Pak Sugeng.
Tak hanya itu, ia juga merasa ojek pangkalan kalah dalam hal tarif dan kemudahan. Dengan sistem pembayaran non-tunai, promo, dan fitur pelacakan, ojek online menawarkan kenyamanan lebih bagi pengguna, terutama generasi muda yang lebih melek teknologi.
Meski begitu, Pak Sugeng mengaku masih memiliki beberapa pelanggan tetap, terutama dari kalangan lansia yang tidak menggunakan ponsel pintar. Ia juga mencoba untuk tetap sabar dan menjaga kualitas layanan agar pelanggan yang masih setia tidak beralih.
“Kalau kami tidak ramah dan sabar, pelanggan yang tersisa bisa hilang juga. Jadi sebisa mungkin kami tetap jaga pelayanan,” katanya.
Para pengemudi ojek pangkalan di Kranggan berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, seperti pelatihan digital, bantuan promosi, atau integrasi ke dalam sistem transportasi lokal berbasis komunitas. Sementara itu, mereka tetap bertahan dengan harapan masa depan yang lebih baik dan berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, meski perlahan dan terbatas oleh keterbatasan akses teknologi. (KT44/Ghaida Mutmainnah).