Berita

Permainan Tradisional Warnai Perkuliahan Inovasi Permainan Olahraga MI/SD

Temanggung, Kabartemanggung.com — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)  semester 6 INISNU Temanggung yang beranggotakan 16 mahasiswa, mengikuti kegiatan mata kuliah Inovasi Permainan Olahraga MI/SD yang kali ini dikemas secara berbeda pada 29 April 2025. Kegiatan kali ini dilakukan di luar kelas dengan pada materi permainan tradisional sebagai media pembelajaran.

Dalam kegiatan ini, ada 8 permainan tradisional yang akan dimainkan. Akan tetapi karena waktunya yang terbatas, mahasiswa hanya memainkan empat jenis permainan tradisional pada hari ini, yaitu gobak sodor, balap karung, bentengan, dan bola kasti. Permainan dilakukan secara berkelompok dan dipandu oleh 2 orang yang dapat jatahnya masing masing dan berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan. Suasana kampus pun menjadi lebih hidup dengan tawa dan sorakan para mahasiswa yang antusias mengikuti setiap permainan.

Dosen pengampu mata kuliah. Bapak Fadloli, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa bisa tau bahwa permainan tradisional juga bisa dijadikan sebagai bagian dari pembelajaran di Sekolah Dasar dan di Madrasah Ibtidaiyah. Permainan seperti ini bisa membantu siswa belajar sambil bermain, sambil bekerja sama, dan pastinya dikemas dengan menyenangkan.

Dalam hal ini mahasiswa menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam permainan ini sesuai jatah kelompoknya masing-masing, seperti peralatan kasti untuk kelompok bola kasti, kapur untuk membuat garis dan meteran untuk permainan gobak sodor dan karung untuk balap karung dan beberapa peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan  permainan yang dimainkan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang bermain, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang lebih menarik. Banyak dari mahasiswa yang mengaku mendapatkan inspirasi baru dan menyadari bahwa pendekatan belajar tidak harus monoton didalam kelas dan selalu melalui buku dan papan tulis tapi juga bisa belajar sambil bermain diluar terutama bisa jadi inovasi dalam permainan olahraga.

Selain belajar, kegiatan ini juga mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan yang nantinya bisa diterapkan ke siswa SD/MI. Dengan mengenalkan permainan ini ke siswa, mereka bukan hanya belajar materi pelajaran, tapi juga mengenal budaya lokal. Ini menjadi nilai tambah yang penting, karena siswa tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga warisan budaya bangsa.

“Seru banget! bisa mengulang masa lalu, jadi lebih tahu cara ngajarin anak-anak pembelajaran olahraga yang lebih menyenangkan. Apalagi permainan ini dulu sering kita mainkan waktu kecil,” kata Ghaida, salah satu mahasiswa.

Kegiatan ditutup dengan refleksi dan evaluasi bersama dan permainan akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya karena ada beberapa permainan lagi. Disini mahasiswa bisa berbagi pengalaman selama mengikuti permainan dan menyampaikan ide-ide pengembangan pembelajaran berdasarkan apa yang sudah mereka alami.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan bisa lebih siap menghadirkan pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, dan dekat dengan dunia anak-anak. Belajar tidak harus kaku. Justru dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak akan lebih mudah memahami materi dan semangat untuk datang ke sekolah. (KT44/Ratna Sari).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button