PuisiSastra

Puisi-puisi Yafika Aribah

RINDUKU
Oleh: Yafika Aribah

Lagi-lagi perihal rindu
Entah berapa kali aku mengadu
Selalu berharap lekas bertemu
Tak ingin lebih lama menyimpan sendu
Hanya kabar darimu yang ku tunggu

Kita memang terpisah jarak dan waktu
Tapi aku tak kuasa menunggu
Ingin setiap saat melihat wajahmu
Ku harap hari-hari cepat berlalu
Akan ku pecah celengan rindu
Yang penuh akan rindu

SAYA bukan AKU
Oleh: Yafika Aribah

Ini SAYA bukan AKU
Dengan sifat humoris
Berubah menjadi sakit kronis
Dengan telinga menuli
Mata memejam
Mulut terdiam
dan hati lebam-lebam

Mengapa?
SAYA yang selalu menganggapmu nyata
Ternyata hanya bercanda
Mungkin luarnya terlihat utuh
Tapi dalamnya hilang separuh
Terlihat selalu tangguh
Tetapi sangat rapuh

Sengaja ini tertulis SAYA
Karena AKU terlalu akrab
Untuk kita yang terlanjur asing
Maafkan ketidak sadaran diri ini
Yang telah berani membuka hati

RISAU
Oleh: Yafika Aribah

Aku memelihara risau dalam dada
Kubiarkan tumbuh memanjang sampai kepala
Mengakar dalam jiwa
Berharap patah sebelum esok hari tiba
Terlalu banyak yang ingin aku sampaikan
Tentang dua hati
Tentang kamu yang tak lagi peduli
Tentang pelangu yang tak lagi berwana-warni

TAK MAMPU TERUCAP
Oleh: Yafika Aribah

Bukan sekadar kata
Hatu yang berbicara
Sepertu nyata
Ternyata fatamorgana
Begitulah cinta
Seperti rasa itu berubah candu
Begitu membelenggu dalam rindu

Siang menjelma malam
Deti demi detik berdetak
Seirama degup jantung
yang melambung
Semakin lama, semakin aku jatuh
Jatuh pada ruang mimpi
Teruntuk kamu yang tak dapat kumiliki

SAMA TAPI BEDA
Oleh: Yafika Aribah

Kita bertemu tak sengaja
Kamu datang tanpa aba-aba
Menciptakan sebuah rasa
Menjadi orang yang ku harapkan
yang telah menjadi kenyataan

Hari demi hari kita bersama
Penuh canda dan tawa
Namun, entah mengapa
Kamu nampak berbeda
Aku tak tau salahku apa?

Yang ku tau kau sehangat senja
dan berubah sedingin benua Antartika
Terlepas dari itu semua
Aku sangat merindukanmu
Selalu menunggu kabar darimu
Ingin rasanya melihat wajahmu
dan mendengar suara beratmu

Tapi, nampaknya kau baik-baik saja
Ada atau tidak adanya diriku
Semoga apa yang aku pikirkan
Tidak sedang kau rencanakan
Karena aku tak ingin ada kepergian
Hingga merasakan sakitnya kehilangan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button