BeritaTemanggungan

Rayakan Maulid Nabi, WSM Berkomitmen Untuk Kemanfaatan Bersama

Temanggung, kabartemanggung.com,- Sanggar kesenian Warok Suro Muntiro (WSM) mengadakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, diadakan al berzanji yang dilakukan selama 12 hari sejak tanggal 1 sampai s/d 12 Robiul awal 1444 atau 27 September s/d 8 Oktober 2022 bertempat di sekretariat rumah Sugiri Jl. Balekerso-Kemuning, Desa Kebondalem Bejen Temnggung.

Acara al berzanji yang dilakukan selama 12 hari berturut2 dihadiri oleh anggota WSM, dan terakhir acara maulid Nabi Muhammad SAW diakhiri pada tanggal 7 Oktober 2022 pada pukul 20.00 WIB, Jumat,(7/10/22).

Tujuan diadakannya al berzanji untuk mengenang lahirnya Nabi Muhammad SAW, dimana Nabi Muhammad sesosok pemimpin dunia yang menjadi icon umat Islam, pemimpin yang cerdas, sabar, tabah dan sebagai suri tauladan untuk umat manusia dimuka bumi ini. Kita sebagai umatnya hendak mencontoh tindakan atau perbuatan, dengan begitu Desa Kebondalem semakin maju.

Selain itu, acara sebagai ajang silaturohim sesama anggota WSM, meskipun tiap anggota mempunyai kesibukan, tetapi silaturohim tetap terjaga, itu semua dalam rangka mensolidkan anggota group seni, group WSM yang berdiri bulan Juli 2022 sudah terlihat eksitensinya dengan menggelar acara pentas seni dan acara bedah rumah, harapannya WSM tetap bermanfaat kepada masyarakat.

Dalam acara khataman al berzanji, dihadiri dan dipimpin oleh Ustad Muslihin, sekaligus memotong tumbeng sebagai tanda selametan, ujud syukur kepada alloh atas karunia, rejeki dan kesehatan masih diberi kesempatan dan kekuatan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

“Kami berusaha komitmen dalam hal kebaikan dan berharap menjadi group yang bermanfaat untuk masyarakat, bekal utama semua itu adalah kekompakan, karena kegiatan group WSM untuk kebaikan, maka siapapun yang menghalangi akan kita lawan” ujar pembina WSM Pak Jamal dalam sambutan sesaat setelah acara selesai.

“Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat harus kita tingkatkan, baik terkait seni itu sendiri, sosial dan ekonomi, kita harus mendiri dengan melakukan kegiatan bidang ekonomi sehingga group WSM dapat berjalan dengan sumber biaya dari usaha kita” tambahnya.

Ia juga menjelaskan “Seni warok yang biasa di identikkan budaya jawa yang jauh dari agama, maka dengan dikelolanya pengurus atau orang-orang yang beriman dan bertauhid maka tidak ada lagi anggapan perbedaan yang menonjol, justru kesenian akan beriringan dan sejalan, karena alloh SWT senang terhadap seni”

WSM yang diketui oleh Bapak Suteja, semakin hari semakin menunjukkan perkembangan baik, hal itu dapat dilihat dari penampilan saat latihan, dimana pelatih WSM dari Desa Larangan Luwok Bejen Temanggung, telah melatih seminggu 2 kali dengan telaten, sehingga memunculkan kelompok warok dewasa, anak, dewasa perempuan dan ibu-ibu. (adm/mj)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button