Oleh : Faizal Adyanto
Seblak memang juara kalau soal bikin lidah bergoyang. Kombinasi pedas, gurih, dan teksturnya yang unik bikin makanan khas Bandung ini jadi primadona di berbagai kalangan, dari pelajar sampai pekerja kantoran. Tapi hati-hati! Di balik kelezatannya, seblak menyimpan potensi bahaya jika dikonsumsi terlalu sering.
1. Banyak Garam, Banyak Risiko
Seblak penuh dengan bahan tinggi garam seperti kerupuk mentah, mie instan, dan bumbu penyedap. Kalau dimakan terus-menerus, ini bisa memicu tekanan darah tinggi dan mengganggu kerja ginjal. Jangan sampai demi lidah bahagia, organ tubuh malah menderita.
2. Pedasnya Bikin Ketagihan, Tapi Perut Bisa Protes
Level pedas seblak memang jadi tantangan tersendiri. Tapi semakin tinggi levelnya, semakin besar juga risiko untuk sistem pencernaan. Pedas berlebihan bisa menyebabkan maag, iritasi lambung, atau bahkan diare hebat. Jadi, meskipun kamu “anak cabe”, tetap kenali batasan tubuhmu ya.
3. Gizi Minim, Karbohidrat Maksimal
Seblak identik dengan karbohidrat tinggi—dari kerupuk, mie, sampai makaroni. Tapi sering kali kandungan serat, vitamin, dan protein diabaikan. Kalau jadi menu rutin tanpa pendamping gizi lain, tubuh bisa kekurangan nutrisi penting dan cepat lelah.
4. Cara Aman Tetap Bisa Makan Seblak
Jangan khawatir, kamu masih bisa kok nikmatin seblak tanpa rasa bersalah. Ini dia tipsnya:
Makan maksimal 1–2 kali seminggu aja.
Tambahkan sayuran dan protein seperti telur, tahu, atau ayam suwir.
Hindari level pedas ekstrem, apalagi kalau perutmu sensitif.
Masak sendiri di rumah biar lebih sehat dan bebas dari minyak bekas.
Penutup: Lidah Boleh Bahagia, Tapi Jangan Korbankan Tubuh
Seblak itu cocok jadi temen nongkrong, temen healing, atau temen pelarian pas lagi stress. Tapi jangan dijadiin pacar yang nemenin tiap hari. Soalnya, hubungan yang terlalu intens sama seblak bisa berujung toxic—bukan ke hati, tapi ke perut dan kesehatan kamu!