ArtikelEsai

Sejarah Stasiun Kebonpolo Magelang, Saksi Bisu Kereta Masa Lalu

Magelang, Kabartemanggung.com – Stasiun Magelang Kota atau masyarakat mengenalnya dengan sebutan Stasiun Kebonpolo merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda dan menyimpan jejak sejarah perkeretaapian di Kota Magelang.

Stasiun yang didirikan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappji (NIS) pada tahun 1898 ini menjadi perpanjangan dari jalur kereta api Yogyakarta-Magelang guna mendukung jalannya aktivitas perdagangan.

Stasiun ini terletak di samping kawasan Grooteweg Noord sampai Grootewed Zuid atau yang dikenal dengan Chinnese Kamperment Straat (Pecinan) yang letaknya berada di sepanjang Jalan Pemuda.

Adanya jalur kereta api yang melintasi wilayah Magelang kala itu, tidak hanya berguna bagi kemudahan penumpang dalam menikmati fasilitas transportasi tetapi juga sebagai pondasi perekonomian masyarakat pribumi melalui perdagangan hasil bumi.

Stasiun Kebonpolo juga menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Induk Magelang yang saat ini dikenal sebagai Pasar Rejowinangun. Sayangnya eksistensi kereta api mulai menurun disaat kemunculan model transportasi lain seperti mobil pribadi dan bus yang mulai merambah bumi Magelang kala itu.

Selain itu, terputusnya Jembatan Krasak pada tahun 1974 di perbatasan Magelang-Yogyakarta yang terputus akibat banjir lahar dingin merapi menjadi faktor penurunan penggunaan kereta api.

Kini, Stasiun Magelang Kota telah menjadi Terminal Angkutan Umum. Namun, saksi bisu dan sejarah kejayaan dan peran stasiun dalam membangkitkan perdagangan tetap dikenang dan abadi. (KT43/Dewi).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button