STAINU Purworejo Kawal Pengelolaan Wisata Edukasi Religi
Purworejo, Kabartemanggung.com – Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu kunci tercapainya tujuan organisasi. Wajar saja bila tema manajemen sumber daya manusia menjadi materi pendampingan yang penting dalam optimalisasi suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah, masyarakat, agama, termasuk organisasi pengelola wisata.
Sebagai tindak lanjut dari program KKN sebelumnya, Mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo Tahun 2022 di Desa Loning bersama Bapak Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kpada Masyarakat (PkM) bertempat di Aula Balai Desa Loning yang dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Desember 2022 dengan mengangkat tema “Pendampingan Manajemen SDM dalam Meningkatkan Kinerja Pengelola Wisata Edukasi Religi”. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dosen dan Mahasiswa KKN STAINU Purworejo Tahun 2022 di Desa Loning dengan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Loning serta turut menghadirkan pengurus Pokdarwis Desa Loning, Takmir Masjid Jami’ Ar-Rofi’i, pengelola Makam Tuan Guru Loning, Ormas, Pemerintahan Desa Loning serta tokoh masyarakat lainnya.
Penentuan tema PkM “Pendampingan Manajemen SDM Bagi Pengelola Wisata Edukasi Religi” dilatarbelakangi hasil observasi Mahasiswa KKN, bahwa desa Loning merupakan desa di Purworejo yang memiliki banyak potensi wisata, salah satunya berupa wisata alam Curug Silumut dan Wisata Religi Makam Simbah Tuan Guru Loning. Namun dalam perjalanan perkembanganya, dua potensi wisata tersebut masih belum termanajemen dan terorganisir dengan baik, sehingga belum banyak dikenal masyarakat luas khusunya Purworejo. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Tim KKN dan Dosen di Desa Loning sehingga menyelenggarakan PkM dengan tema tersebut. Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB dengan Narasumber Bapak Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN di Desa Loning serta Penggerak dan Pengelola Wisata Religi Makam Wali Kebumen.
Dalam sambutan pertama yang disampaikan oleh Bapak Subur selaku Kepala Desa Loning, beliau menyampaikan bahwa “dalam sebuah pengelolaan wisata yang baik dibutuhkan adanya manajemen pengelolaan yang terorganisir namun dalam kenyataannya pengelolaan wisata di Desa Loning masih belum sesuai yang disebutkan, sehingga Bapak Subur sangat mengapresiasi adanya kegiatan PkM ini dengan harapan setelah dilaksanakan kegiatan ini akan ada tindak lanjut yang bisa merubah manajemen kinerja pengelolaan wisata menjadi lebih baik lagi.”
Dalam sambutan perwakilan Dzuriyah Tuan Guru Loning yang disampaikan oleh Bapak Ky Jamil, beliau mengatakan bahwa “pentingnya mengetahui dan mempelajari sejarah dari Wali Allah dalam hal ini adalah sejarah Tuan Guru Loning akan menumbuhkan rasa cinta terhadap Wali Allah tersebut. Namun beliau juga menyampaikan keprihatinannya terhadap anak muda di Desa Loning yang justru belum mengetahui sejarah Tuan Guru Loning dimana berbanding terbalik dengan lebih banyak masyarakat luar Loning yang lebih mengetahui sejarah Tuan Guru Loning. Sehingga harapan adanya kegiatan PkM manajemen perngelolaan wisata Tuan Guru Loning akan menjadikan berkembangnya wisata Religi Tuan Guru Loning baik bagi warga lokal Loning maupun warga Luar Loning”.
Bapak Abdul Aziz, S.Ag., M.Pd selaku narasumber menyampaikan bahwa “Pengelolaan wisata tidak hanya terfokus pada pengembangan sarana prasarana saja, namun juga dalam pengembangan sumber daya manusia seperti cara menyambut peziarah yang datang sehingga menarik peziarah tersebut agar datang kembali, sehingga sangat diperlukannya manajemen SDM yang baik.” Beliau juga menjelaskan tentang bagaimana cara mengoptimalkan sumber daya manusia untuk pengelolaan wisata edukasi religi yaitu dengan reformasi manajemen SDM sebagai solusinya. Dalam penyampaian Bapak Aziz dalam kegiatan PkM tentang pendampingan manajemen SDM bagi pengelolaan wisata edukatif religi ini, beliau mengharapkan terwujudnya wisata religi yang tidak hanya untuk berziarah saja, namun juga memuat unsur pendidikan di dalamnya. Adanya unsur pendidikan dalam wisata religi ini dapat dicontohkan dengan adanya mini museum yang berisi papan informasi sejarah Tuan Guru Loning, karya dan peninggalan beliau, silsilah dzuriyah dll. Sehingga para peziarah tidak hanya berziarah, tetapi sepulang berziarah dapat membawa pengetahuan sejarah, karya, peninggalan dan kontribusi Tuan Guru Loning.
Menurut Bapak Zainal Abidin selaku pengurus makam Tuan guru loning, “arah pengembangan wisata edukasi religi yang disusun oleh pengelola, kurang lebih sudah sesuai dengan apa yg dipaparkan oleh Bapak dosen, tetapi dalam upaya merealisasikannya pihak pengelola menjumpai beberapa permasalahan, di antaranya dana pengembangan makam yang hanya mengandalkan infak dari peziarah, kurangnya informasi regulasi terkait pengelolaan wisata religi apabila pihak pemerintah daerah ingin turut andil mengelola kompleks makam Tuan Guru Loning dll.
Harapannya setelah diadakannya kegiatan PKM ini pengelola makam lebih memahami terkait manajemen sumber daya manusia sehingga dapat memaksimalkan potensi wisata edukasi religi Makam Tuan Guru Loning, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar makam, namun dapat meluas ke seluruh masyarakat Desa Loning pada khususnya, bahkan hingga masyarakat Purworejo pada umumnya.
Kegiatan PkM ini ditutup dengan agenda rapat mendatang antara dzuriyyah, dosen, mahasiswa KKN, pengelola makam dan pihak terkait lainnya terkait arah pengembangan makam, sumber dana, struktur pengelolaan makam dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan. (KT/Hi).