Tertawa di Instagram, Menangis di Dunia Nyata

Oleh: Deby Arum Sari

Sekarang ini, hampir semua orang punya media sosial. Kita bisa lihat teman kita tersenyum di pantai, makan di kafe yang cantik, atau jalan-jalan ke luar kota. Semua terlihat bahagia, hidupnya seperti tanpa masalah. Tapi, benarkah begitu?
Banyak orang sebenarnya tidak sebahagia yang terlihat di Instagram. Mereka bisa saja sedang sedih, stres, atau merasa kesepian, tapi tetap memaksakan diri untuk terlihat bahagia. Kenapa? Karena takut dikira gagal, takut dianggap tidak keren, dan ingin diakui orang lain.
Media sosial membuat kita merasa harus selalu tampil sempurna. Kita merasa harus punya hidup yang menarik, harus ikut tren, harus terlihat bahagia. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Tidak semua orang punya hidup yang mudah, dan tidak semua senyum itu jujur.
Sayangnya, kita jadi sering membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain yang ada di media sosial. Kita jadi merasa hidup kita biasa saja, tidak sehebat mereka. Padahal, yang kita lihat hanya sebagian kecil dari hidup mereka—bagian yang bagus-bagus saja. Kita tidak tahu apa yang mereka sembunyikan.
Karena itu, banyak orang akhirnya merasa tertekan. Mereka tertawa di Instagram, tapi menangis sendirian di kamar. Mereka terlihat kuat, tapi sebenarnya lelah. Dan itu sangat menyedihkan.
Sebenarnya, tidak apa-apa kalau hidup kita tidak selalu bahagia. Tidak apa-apa kalau kita tidak sempurna. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk terlihat hebat di mata orang lain. Yang penting, kita jujur pada diri sendiri dan menjalani hidup dengan tenang.
Media sosial bukan segalanya. Like dan komentar bukan ukuran bahagia. Yang penting adalah kita punya orang-orang yang benar-benar peduli, yang bisa diajak bicara, yang bisa mendengarkan kita tanpa menghakimi.
Jadi, jangan terlalu percaya dengan apa yang kamu lihat di Instagram. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Semua orang punya masalah, dan semua orang sedang berjuang. Lebih baik kita fokus pada hal-hal nyata di hidup kita, bukan pada penampilan di layar kecil.
Lebih baik hidup sederhana tapi tenang, daripada terlihat bahagia di media sosial tapi hancur di dalam hati.

 

Exit mobile version