Oleh: Dewi Puji Lestari
Kabartemanggung.com – Fenomena Sleep Paralysis alias kelumpuhan tidur atau dikenal juga dengan tindihan adalah kejadian di mana tubuh tidak bisa bergerak bahkan tidak bisa berteriak. Beberapa orang percaya bahwa fenomena ini disebabkan karena adanya makhluk tak kasat mata yang menindih tubuh manusia sehingga menyebabkan perasaan takut banyak orang jika mengalami fenomena ini.
Dalam dunia medis, Sleep Paralysis merupakan suatu hal yang umum, dan kondisi tersebut dinilai tidak berbahaya. Dilansir dari WebMD, fenomena ini biasanya terjadi satu kali dalam dua bagian di fase tidur kita. Fase pertama biasanya terjadi pada saat proses kita tertidur yang disebut dengan ketindihan predormital. Fase kedua, terjadi ketika kita bangun atau disebut juga dengan ketindihan postdormital.
Selama proses tidur, tubuh kita mengalami siklus Rapid Eye Movement (REM) di mana posisi tidur yang nyenyak serta tubuh yang rileks dan hampir mengalami atonia atau kelumpuhan. Tindihan terjadi ketika tubuh masih dalam keadaan lumpuh, sementara otak sudah sadar memberikan efek seseorang dengan keadaan sadar tetapi tidak mampu menggerakkan tubuhnya maupun berbicara. Ada pula efek halusinasi visual, seperti melihat bayangan, cahaya maupun sosok manusia dan binatang yang muncul dan halusinasi mendengar suara langkah kaki, serta sensasi tekanan pada dada sehingga pada saat terbebas dari tindihan akan terengah-engah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang mengalami tindihan, di antaranya stress, depresi dan efek mengonsumsi obat. Selain itu, tindihan juga terjadi karena narkolepsi, yaitu kebutuhan tidur yang banyak dikarenakan masalah kemampuan otak dalam mengatur waktu tidur.
Lalu bagaimana kita menghindari gangguan tersebut? Sebetulnya, gangguan tersebut tidak memerlukan perawatan yang terlalu serius. Cukup dengan memastikan dan membiasakan tidur selama enam hingga delapan jam setiap malamnya. Lakukan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa stress sebelum tidur dengan mencoba posisi tidur yang berbeda dari biasanya. Hilangkan juga prasangka pada hal-hal gaib yang ada di kepala.