Tradisi Bedah Kolam Surodadi Penuhi Kebutuhan Warga dengan Ikan Segar

Temanggung, Kabartemanggung.com – Dalam suasana pagi yang cerah, Dusun Surodadi mengadakan kegiatan bedah kolam yang terletak di depan Masjid Tolabuddin pada hari Minggu, 4 Mei 2025. Kolam yang selama bertahun-tahun telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat, yang sehari-harinya dimanfaatkan sebagai tempat bermain dan berenang bagi anak-anak desa serta lokasi mencuci pakaian bagi para ibu rumah tangga, kini dibedah dalam rangka pemanenan ikan yang telah dibudidayakan di dalamnya selama beberapa bulan terakhir.
Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan warga Dusun Surodadi ini berlangsung dengan penuh semangat kekeluargaan dan gotong royong. Para pemuda dan bapak-bapak bergantian menguras air kolam secara perlahan menggunakan pompa air dan peralatan tradisional lainnya hingga ketinggian air berkurang, sehingga ikan-ikan yang ada di dalamnya dapat dengan mudah dikumpulkan tanpa merusak habitat aslinya. Proses ini berlangsung hampir tiga jam penuh dengan diselingi canda tawa dan semangat kebersamaan yang kental terasa di antara warga.
“Kami sengaja melakukan bedah kolam ini secara berkala, kurang lebih setiap enam bulan sekali, sebagai bagian dari program pemeliharaan kolam dan juga untuk memanfaatkan potensi ekonomi dari ikan yang telah kami kembangbiakkan di dalamnya. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi yang dinantikan oleh warga karena selain bermanfaat untuk perawatan kolam, juga menambah pendapatan kas dusun,” jelas Bapak Fajar RT Surodadi, Senin (5/5/2025).
Yang menarik dari kegiatan bedah kolam kali ini adalah adanya sistem pembagian hasil yang adil dan transparan. Ikan hasil panen yang mencapai ratusan kilogram tersebut, terdiri dari berbagai jenis seperti nila, badrek, dan mujair, pertama-tama dibagikan kepada warga yang dulunya turut menanam modal untuk pengadaan bibit ikan. Masing-masing investor mendapatkan jatah 1 kilogram ikan segar sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam program budidaya ikan kolam masjid ini.
“Sistem bagi hasil ini kami terapkan untuk memberikan apresiasi kepada warga yang telah menyumbangkan modalnya demi keberlangsungan program ini. Setelah pembagian untuk para investor selesai, barulah ikan-ikan tersebut kami jual kepada warga setempat dan sekitarnya dengan harga yang sangat terjangkau,” ujar Bapak Ahmad Ridwan, ketua panitia kegiatan bedah kolam.
Sisa ikan setelah dibagikan kepada para investor kemudian ditimbang dan dijual langsung kepada warga dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang bisa mencapai Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Sistem penjualan dilakukan secara transparan dengan disaksikan oleh perangkat dusun dan tokoh masyarakat setempat.
“Warga sangat antusias dan berbondong-bondong datang untuk membeli ikan hasil bedah kolam ini karena selain harganya yang sangat ekonomis, ikan-ikan tersebut juga dijamin segar, sehat, dan bebas dari bahan pengawet atau zat kimia berbahaya. Banyak yang sudah menunggu-nunggu kegiatan ini sejak minggu lalu,” ungkap Ibu Marsiyah, salah satu pengurus Masjid Tolabuddin yang juga terlibat dalam kepanitiaan kegiatan tersebut, sambil sibuk melayani antrian warga yang ingin membeli ikan.
Hasil penjualan ikan tidak sepenuhnya masuk ke kas dusun, tetapi dikelola dengan skema yang telah disepakati bersama. Sebagian besar hasil penjualan akan digunakan untuk membeli bibit ikan baru untuk periode budidaya berikutnya, sementara sisanya barulah dimasukkan ke dalam kas dusun untuk mendukung berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur, pemeliharaan fasilitas umum, dan program kesejahteraan masyarakat Dusun Surodadi.
Setelah semua ikan berhasil terjual habis dalam waktu kurang dari dua jam, proses pembersihan kolam segera dilakukan oleh beberapa warga. Mereka membersihkan lumpur dan kotoran yang mengendap di dasar kolam, memperbaiki bagian-bagian dinding kolam yang mengalami kerusakan, serta memastikan saluran air berfungsi dengan baik. Kolam kemudian akan dibiarkan kering selama beberapa hari sebelum akhirnya diisi kembali dengan air baru dan ditaburi bibit ikan untuk siklus pemeliharaan berikutnya.
Kegiatan bedah kolam ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi berupa pemasukan bagi kas dusun dan kemudahan bagi warga untuk mendapatkan ikan segar dengan harga terjangkau, tetapi juga menjaga kebersihan dan kelayakan kolam sebagai fasilitas umum yang vital bagi keberlangsungan aktivitas sehari-hari warga Dusun Surodadi. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat jalinan silaturahmi dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan yang semakin terkikis di era modern ini. (KT44/Fitria Agustin Indah Yulianti).