Tradisi Yasinan Dusun Poren: Mempererat Silaturahmi Setiap Malam Jumat

Ngabean, Kabartemanggung.com – Setiap malam Jumat setelah maghrib, suasana khidmat dan penuh berkah selalu terasa di Dusun Poren. Tradisi yasinan yang telah mengakar kuat di masyarakat setempat menjadi momen istimewa untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, Jumat (22/05/2025)

Kegiatan rutin ini diikuti dengan antusias oleh berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu, anak-anak, hingga remaja. “Alhamdulillah, tradisi ini sudah berjalan bertahun-tahun dan selalu ramai dihadiri warga,” ungkap Ibu Sri Suyatni yang berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan yasinan tersebut.

Yang menarik dari tradisi yasinan di Dusun Poren adalah sistem bergiliran yang diterapkan. Setiap keluarga mendapat jatah untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan yasinan. Sistem ini tidak hanya membagi beban secara adil, tetapi juga memberikan kesempatan kepada setiap keluarga untuk berkontribusi dalam menjaga tradisi keagamaan di lingkungan mereka.
“Dengan sistem bergiliran ini, semua warga merasa memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga tradisi ini tetap hidup,” tambah Ibu Sri Suyatni.

Kegiatan yasinan di Dusun Poren diawali dengan pembacaan Asmaul Husna, dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin bersama-sama. Setelah itu, acara berlanjut dengan tahilan, doa bersama, dan mahalul qiyam. Kegiatan ditutup dengan tradisi salam-salaman antar peserta sebagai tanda persaudaraan dan kebersamaan.

Seluruh rangkaian acara ini dipimpin dengan baik oleh Ibu Sri Suyatni, yang dengan sabar membimbing jalannya kegiatan dari awal hingga akhir. Kepemimpinannya yang bijaksana membuat suasana yasinan selalu berjalan dengan lancar dan khidmat.

Tradisi yasinan malam Jumat ini memberikan banyak manfaat positif bagi masyarakat Dusun Poren. Selain sebagai sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kegiatan ini juga menjadi media untuk mempererat hubungan sosial antar warga.

Anak-anak dan remaja yang turut hadir dalam kegiatan ini juga mendapat pembelajaran nilai-nilai agama dan sosial yang berharga. Mereka belajar tentang pentingnya menjaga tradisi, menghormati sesama, dan hidup bermasyarakat dengan baik.

Kehadiran berbagai generasi dalam satu kegiatan ini menciptakan transfer ilmu dan nilai-nilai luhur dari generasi tua kepada generasi muda, sehingga tradisi ini dapat terus terjaga dan dilestarikan.
Masyarakat Dusun Poren menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menjaga kelestarian tradisi yasinan ini. Meskipun zaman terus berubah, semangat untuk berkumpul dan beribadah bersama tetap terjaga dengan baik.

Tradisi yasinan malam Jumat di Dusun Poren menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial di tengah perkembangan zaman. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga membangun karakter gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. (KT44/Fitria Agustin Indah Yulianti).

Exit mobile version