Dosen Inisnu Bagikan Strategi Penerapan Literasi dalam Pembelajaran Mendalam

Semarang, Kabartemanggung.com — Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Semarang menggelar workshop bertajuk “Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Artifisial (AI)” di aula madrasah, Selasa (23/9). Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., dosen Prodi PGMI Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung yang juga dikenal sebagai pakar literasi digital dan pendidikan dasar.
Dalam pemaparannya, Ibda menegaskan bahwa literasi dalam Kurikulum Merdeka tidak boleh dipahami hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga keterampilan memahami, menganalisis, mengkritisi, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks kehidupan. Menurutnya, pembelajaran berbasis AI dapat memperkuat multiliterasi siswa, mulai dari literasi baca-tulis, sains, numerasi, hingga literasi digital.
Dalam konteks literasi dalam Pembelajaran Mendalam, Ibda mengatakan bahwa penerapan literasi dalam Pembelajaran Mendalam terdiri atas sejumlah aspek. Pertama, fokus pada Pembelajaran Mendalam. “Di sini, guru membantu siswa untuk mengakses dan menafsirkan informasi dengan kritis, melampaui sekadar menghafal, sehingga pemahaman menjadi lebih mendalam dan bermakna,” kata dia.
Kedua, pengembangan Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang berarti kemampuan berpikir tingkat tinggi. “Literasi menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan tingkat tinggi siswa melalui proses pembelajaran melalui proses pembelajaran yang berkesadaran (meaningful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful),” kata dia.
Ketiga, penerapan siklus Pembelajaran Mendalam yang disingkat 3M. “Memahami, siswa menerima pengetahuan esensial melalui eksplorasi atau penjelasan guru. Mengaplikasikan, siswa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks masalah sehari-hari, yang membutuhkan kemampuan literasi untuk memahami dan mengolah informasi. Merefleksikan, siswa merefleksikan materi untuk regulasi diri, penanaman karakter, dan penguatan nilai-nilai moral,” kata dia.
Workshop ini menyajikan sejumlah materi strategis, antara lain: pengembangan materi ajar berbasis literasi, integrasi literasi transdisipliner melalui pembelajaran berbasis proyek, kemitraan pembelajaran dengan komunitas, serta pemanfaatan teknologi digital seperti IoT, AR, dan AI dalam mendukung proses pembelajaran. Peserta juga diperkenalkan pada praktik baik (good practice) di berbagai mata pelajaran, mulai dari Bahasa Indonesia, IPA, IPS, hingga PAI, yang seluruhnya menekankan pentingnya berpikir kritis, refleksi, dan kolaborasi.
Lebih jauh, Ibda menyoroti pentingnya penyusunan instrumen penilaian literasi berbasis AI. Melalui otomatisasi penyusunan soal, penilaian adaptif berbasis komputer, hingga pemanfaatan chatbot generatif, guru dapat menghemat waktu sekaligus meningkatkan validitas dan objektivitas asesmen. “AI tidak hanya membantu guru menyusun soal atau menilai, tetapi juga memberikan analisis perkembangan siswa secara lebih detail dan personal,” ungkapnya.
Workshop ini juga membahas strategi praktis dalam mengembangkan literasi siswa dengan AI, mulai dari tahap perencanaan, pembelajaran, penilaian, hingga penguatan pembiasaan melalui jurnal literasi digital dan proyek kolaboratif. Selain itu, peserta diajak mengenal integrasi AI dalam pembuatan game edukasi, musik, hingga media pembelajaran kreatif lainnya.
Dalam kesempatan itu, doktor lulusan UNY tersebut menyampaikan sejumlah strategi penguatan literasi berbasis AI untuk siswa. Pertama, perencanaan melalui analisis kebutuhan literasi siswa, penyusunan kurikulum adaptif, integrasi lintas disiplin. Kedua, pembelajaran melalui bacaan adaptif, pembelajaran teks digital, AI Writing assistant, game literasi berbasis AI. Ketiga, penilaian melalui asesmen otomatis berbasis AI, analisis perkembangan waktu. Keempat, strategi penguatan dan pembiasaan melalui jurnal literasi digital, kombel AI, proyek kolaboratif. Kelima, pengembangan guru melalui pelatihan, kolaborasi lintas disiplin.
Dengan adanya workshop ini, MTsN 2 Kota Semarang berharap guru-guru dapat lebih siap menghadapi tantangan era digital dan mampu memanfaatkan AI sebagai mitra strategis dalam pembelajaran. Kepala MTsN 2 Kota Semarang Dr. Hj. Hidayatun, S.Ag., M.Pd., menegaskan, “Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan madrasah yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan zaman,” kata dia.
Sebelumnya, peserta juga menyimak sesi pertama yang disampaikan Dr. Hj. Lulu Choirun Nisa S.Si.,M.Pd., dosen Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang yang menyampaikan materi tentang penguatan numerasi berbasis AI. (*)