ArtikelEsai

Cilok: Jajanan Sederhana yang Melekat di Hati Masyarakat Indonesia

Oleh : Ratna Sari

Jajanan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat tepatnya dari daerah Sunda. Nama “cilok” singkatan dari “aci dicolok”, yang artinya tepung aci (tapioka) yang ditusuk menggunakan tusukan bambu. Cita rasa cilok yang gurih dan kenyal, serta cara penyajiannya yang praktis, membuatnya digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Cilok memiliki ciri khas bulat kecil menyerupai bakso, tetapi teksturnya lebih kenyal karena terbuat dari tepung tapioka. Biasanya, cilok disajikan dengan berbagai bumbu seperti saus kacang, kecap, dan sambal, yang menambah kekayaan rasa pada makanan ini. Beberapa varian cilok yang sudah diupdate mengikuti zaman dibuat semakin bervariasi seperti diisi dengan daging, ayam, atau keju, yang membuatnya semakin menarik.

Popularitas cilok tidak lepas dari harganya yang terjangkau dan kemudahan dalam menemukannya. Jajanan ini banyak dijual di sekolah-sekolah, pasar, maupun di pinggir jalan oleh pedagang kaki lima. Bahkan, seiring dengan perkembangan zaman, cilok juga mulai dijual dalam bentuk beku (frozen) dan dipasarkan secara online setelah semakin maraknya marketplace, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di luar daerah asalnya.

Cilok bukan hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga bagian dari budaya kuliner Indonesia. Ia mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan yang lezat dan digemari. Selain itu, cilok juga menjadi simbol kedekatan sosial, karena sering dinikmati bersama teman atau keluarga dalam suasana santai.

Dengan segala keunikan dan kelezatannya, cilok tetap menjadi jajanan favorit yang tak tertelan oleh perkembangan zaman. Inovasi dalam rasa dan penyajian terus berkembang, tetapi cita rasa khasnya tetap melekat. Jajanan ini adalah bukti bahwa makanan sederhana pun bisa menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya suatu daerah.

Keberadaan cilok juga mengajarkan kita untuk menghargai kekayaan kuliner lokal yang lahir dari kreativitas dan kearifan masyarakat. Dalam setiap tusuk cilok, tersimpan rasa, tradisi, dan cerita yang patut dilestarikan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita bangga dan terus mendukung keberadaan jajanan tradisional seperti cilok agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button