
Oleh: Masrurotul Fuadah
Sunan Bonang memiliki nama asli yaitu Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau merupakan salah satu bagian dari Sembilan wali di pulau Jawa. Guru dari Sunan Bonang yaitu Sunan Ampel.
Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel dan Dwi Candrawati. Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga merupakan saudara sepupu. Sunan Bonang pernah belajar di Pasai. Setelah belajar di Pasai Sunan Bonang mendirikan pondok pesantren yang letaknya di Tuban. Santri-santi yang mondok disana dari berbagai wilayah di Nusantara.
Sunan Bonang merupakan ulamak yang dihormati di Jawa. Beliau menyebarkan agama islam dengan menggambungkan budaya yang ada di Jawa. Hal ini, dilakukan dengan maksud untuk menarik perhatian masyarakat agar mau menerima ajarakan beliau yaitu agama islam. Dalam mengajarkan agama islam Sunan Bonang menggunakan cara yang sangat cerdik yaitu mengubah nama-nama dewa dengan nama malaikat. Dari situlah, ajaran beliau mudah untuk diterima oleh kalangan masyrakat Jawa.
Pasujudan Sunan Bonang merupakan salah satu tempat bersejarah yang ada di daerah Bonang, Rembang, Jawa Tengah. Pasujudan Sunan Bonang merupakan tempat yang diyakini oleh masyarakat Jawa Tengah sebagai tempat spiritual dan bersejarah. Tempat ini menjadi salah satu saksi bisu berjuangan dalam penyebaran agama islam di wilayah Jawa Tengah khususnya di derah Bonang.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 Masehi. Atau tepatnya diusia 60 tahun. Makan beliau berada di rumah yang ditempatinya yaitu di Desa Bonang-Lasem. Makam beliau disebut dengan warga sekitar sebagai “ndalem”. “Ndalem ini dibuat oleh pedagang yang berasal dari derah Juana.
Pasujudan Sunan Bonang menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh peziarah untuk berdoa dan mengingat perjuangan dalam menyebarkan agama islam. Di dalam pasujudan terdapat musholla yang di dalamnya terdapat kamar dengan batu besar. Batu besar tersebut menurut tradisi lisan merupakan sajadah yang digunakan oleh Sunan Bonang untuk solat dan ini merupakan perintah dari Nabi Haidir. Dilansir dari keclasem.rembangkab.go.id batu yang ada di dalam kamar tersebut terdapat bekas dari anggota tubuh Sunan Bonang.
Pasujudan memiliki makna sebagai tempat suci yang digunakan untuk melakukan kegiatan spiritual. Masyarakat sering menggunakan pasujudan untuk berdoa, meminta berkah, dan mengenang perjuangan dari Sunan Bonang dalam menyebarkan agama islam di Jawa.
Sunan Bonang menyebarkan agama islam dengan menggabungkan antara seni, budaya, dan tradisi. Beliau merupakan tokoh agama islam yang menyebarkan agama dengan menggunakan gamelan dan wayang kulit. Kedua cara tersebut menjadi ciri khas dari penyebaran agama islam yang dilakukan oleh Sunan Bonang.
Pada waktu itu gamelan yang ada di Jawa identik dengan ajaran agama Hindu. Sunan Bonang juga menambahkan isntrumen bonang. Namun, Suanan Bonang mengadobsi gamelan tersebut dengan memasukkan nuansa dzikir agar menambah kecintaan terhadap alam malakut.
Selain mengadobsi gamelan Sunan Bonang juga menciptakan salah satu tembong Jawa. Tembang tersebut diberi judul Tombo Ati. Tombo memiliki arti sebagai “obat”, sedagkan “Ati” merupakan “hati”. Jadi tembang “Tombo Ati” merupakan obat untuk hati.
Sunan Bonang juga piawai dalam memainkan wayang. Beliau berperan menjadi dalang yang mampu memikat penontonnya. Dalam pementasan wayang, Sunan Bonang mengubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas agama islam.