ArtikelOpini

Tradisi Membelikan Hadiah Saat Melangkahi Kakak Perempuan, Masih Relevankah?

Oleh: Yafika Aribah

Kabartemanggung.com – Dalam budaya Indonesia yang tidak terlepas dari tradisi, memiliki kebiasaan unik yang sering ditemukan dalam keluarga. Kebiasaan unik tersebut, yaitu membelikan hadiah atau baju untuk kakak perempuan yang “dilangkahi” oleh adinya saat menikah. Tradisi tersebut sebenarnya memiliki nilai-nilai luhur dan budaya yang menarik, tetapi di era modern saat ini, sudah banyak orang yang memikirkan tujuan dan relevansinya dalam kehidupan.

Tradisi tersebut secara umum dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada kakak perempuan, serta senagai permintaan maaf secara simbolis karena sudah “melangkahi” saat menikah. Dalam msyarakat yang masih memiliki sikap patriaki tradisional, menganggap bahwa urutan pernikahan dipandang sebagai suatu hal yang penting dan sakral.

Dengan demikian,seorang adik yang memberikan hadiah atau baju kepada kakaknya agar keharmonisan keluarga tetap terjaga, menghindari rasa iri, atau sekadar menunjukkan sikap perhatian seorang adik kepada kakaknya. Hadiah tersebut dapat juga berperan sebagai penlipur rasa, apalagi saat kakak menjadapat tekanan sosial karena belum menikah.

Di zaman modern seperti saat ini, pandangan terhadap urutan menikah dalam keluarga sudah banyak berubah. Masyarakat semakin memahami bahwa setiap orang memiliki garis perjalanan hidup masing-masing. Tidak ada yang salah dengan adik yang “melangkahi” kakak perempuannya di dalam keluarga.

Dengan demikian, perlu dipertanyakan apakah tradisi tersebut masih relevan? jawabannya tentu bergantung pada setiap kepercayaan keluarga. Bila mana tradisi tersebut dijalankan penuh hormat dan cinta, dapat menjadi momen untuk mempererat keharmonisan keluarga. Namun, jika tradisi tersebut dijalankan hanya karena tuntutan budya tanpa memahami maknanya dengan jelas, tradisi tersebut mungkin sudah kelihalangan esensinya di era modern saat ini.

Bagi generasi selanjutnya, saat inilah waktu yang tepat untuk menjaga dan melestarikan budaya tanpa memghilangkan makna yang terkandung di dalamnya. Bahkan juga bisa menciptakan tradisi baru yang lebih relevan dengan zaman sekarang. Selain itu, membelikan hadiah atau baju kepada kakak perempuan yang “dilangkahi” bukan sekadar materi yang diberikan atau dikeluarkan, tetapi dapat berupa menjaga keharmonisan keluarga.Bukan hanya soal memberikan hadiah atau membelikan baju, yang paling penting, yaitu niat baik yang terkandung di dalamnya. Karena nantinya bukan tradisinya yang diingat, tetapi rasa hormat dan kasih sayangnya yang akan dikenang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button