Temanggungan

Situs Liyangan Temanggung, Harta Karun Sejarah dan Keindahan Alam

Kabartemanggung.com – Situs Liyangan terletak di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Dusun Liyangan, Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Situs Liyangan merupakan bukti nyata dari perkembangan teknologi masyarakat zaman Mataram Kuno yang begitu maju. Situs Liyangan ini ditemukan sekitar awal 2000-an telah mengungkapkan berbagai temuan arkeologis yang memperlihatkan kehidupan masyarakat Mataram Kuno. Situs ini menawarkan kominasi sempurna antara sejarah dan pesona alam pegunungan.

Situs Liyangan merupakan bekas pemukiman era Mataram Kuno yang terkubur karena letusan Gunung Sindoro. Temuannya seperti struktur candi, alat rumah tangga, dan saluran irigasi pada zaman Mataram Kuno. Penemuan ini menunjukan bahwa Situs Liyangan ini dulu menjadi aktivitas agraris yang maju.

Salah satu temuan yang mencolok di Situs Liyangan adalah sistem irigasi yang canggih. Sisa-sisa saluran air yang ditemukan menunjukkan kemampuan masyarakat Mataram Kuno dalam mengelola sumber daya air untukmendukung aktivitas agraris. Teknologi irigasi tersebut didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengalirkan air ke area pemukiman dan pertanian secara efisien, meskipun berada di daerah pegunungan.

Keberadaan Situs Liyangan memberikan gambaran mengenai bagaimana masyarakat Mataram Kuno beradaptasi dalam kehidupan. Penggunaan saluran irigasi juga membuktikan bahwa pada zaman ini masyarakat sudah menguasai teknik bercocok tanam di daerah berbukit.

Kini, Situs Liyangan tidak hanya menjadi objek penelitian penting bagi para arkeolog, tetapi juga destinasi wisata edukasi yang menarik. Pengunjung dapat melihat langsung bukti-bukti kemajuan teknologi masa lampau sambil menikmati keindahan alam di sekitarnya.

Dengan segala keunikan dan nilai sejarahnya, Situs Liyangan mempertegas bahwa masyarakat Mataram Kuno memiliki tingkat teknologi yang luar biasa. Situs ini menjadi pengingat betapa majunya peradaban Nusantara di masa lampau dan menjadi warisan yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang. (KT44/Laras Novita Ardani).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button